Translate

Thursday, 15 November 2012

Unsur Alkali dan Alkali Tanah

Bismillaahirrahmanirrahiim

Sampai saat ini, para ilmuwan telah berhasil menemukan dan mengidentifikasi kurang lebih sebanyak 118 unsur. 90 buah diantaranya merupakan unsur-unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur buatan.
Berkaitan dengan unsur-unsur kimia, terdapat dua buah zat yang disebut mineral dan bijih. Secara umum, mineral merupakan zat-zat kimia yang terbentuk secara alamiah. Sedangkan bijih adalah semua mineral logam yang bernilai ekonomi, yang ditambang untuk diambil logamnya. Setiap unsur akan mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang berlainan atau bersamaan satu dengan  yang lain. Ahli kimia berusaha menggolongkan unsur-unsur yang hampir bersamaan sifat kimia dan fisikanya ke dalam satu golongan, sehingga memudahkan untuk mempelajarinya.
Pada tahun 1869, seorang ilmuwan Dmitri Mendeleve dan Lothar Meyer dari Jerman, secara terpisah mempublikaskan pengklasifikasian unsur-unsur berdasarkan massa atom unsur-unsur tersebut. Disinilah dalam menyusun unsur-unsur menurut kenaikan massa atom unsur dalam suatu golongan, ada kalanya atom dengan lebih besar harus ditempatkan sebelum atom dengan massa lebih ringan.
Unsur golongan alkali adalah unsur yang terdpat pada golongan IA, sedangkan unsur golongan alkali tanah adalah unsur yang terdapat pada golongan IIA. Unsur-unsur golongan IA diantaranya H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Dan unsur-unsur golongan IIA diantaranya Be, Cr, Sr, Ba, Ra.
Logam alkali dan alkali tanah merupakan logam-logam yang membentuk oksida dan hidroksida yang larut dalam air dan menghasilkan larutan basa. Logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok "S" karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital "S" dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron "s" ini membentuk kation.
Golongan IA , logam alkali kehilangan satu elektron terluarnya, menghasilkan ion M+.  Sedangkan golongan IIA, logam alkali tanah kehilangan dua elektron terluarnya, menghasilkan ion M+2. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari unsur-unsur golongan I dan II cenderung bersifat ionik.
Ada beberapa ciri logam-logam alkali yaitu :
  1. Sangat reaktif, oleh sebab itu disimpan dalam minyak tanah.
  2. Sebagai konduktor panas yang baik.
  3. Titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan.
  4. Memiliki titik leleh rendah, densitas rendah dan sangat lunak.
Ada beberapa ciri logam-logam alkali tanah, yaitu :
  1. Titik leleh dan titik didiih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat, dan lebih padat.
  2. Reaktivitas lebih rendah karena energi ionisasi pertama lebih tinggi dan terdapatnya energi ionisasi kedua membentuk ion M+2 yang stabil. 
  3. Bilangan oksidasi unsur selalu +2 dalam senyawa.
  4. Potensial energi selalu meningkat dengan urutan ke 3>2>1.
  5. Kristal logam alkali tanah lebih rapat dan lebih keras dibandingkan dengan kristal logam alkali.
Uji Nyala Logam Alkali dan Alkali Tanah

Uji nyala adalah suatu pengujian terhadap suatu unsur mengenai warna nyalanya. Tujuannya agar dapat mengidentifikasi suatu zat secara kualitatif. Uji nyala dapat diamati dari larutan yang jumlahnya sangat sedikit dengan menggunakan kawat nikrom. Dengan mencelupkan kawat nikrom ke dalam larutan kemudian membakarnya pada nyala yang panas (api biru) lalu amati warna nyala dari unsur tersebut. Setiap unsur akan memberikan warna nyala yang berbeda. Adapun warna nyala masing-masing unsur alkali adalah :
  1.  Litium (merah bordo/tua)
  2. Natrium (kuning emas)
  3. Kalium (ungu/ lembayung muda)
  4. Rubidium (merah/lembayung muda)
  5. Sesium (biru atau ungu/ lembayung muda)
Sedangkan warna nyala logam-logam alkali tanah adalah :
  1.  Berillium (putih)
  2. Magnesium (putih)
  3. Kalsium (jingga - merah / sindur merah)
  4. Stronsium (merah)
  5. Barium (hijau muda/kuning muda)

1 comment: