Translate

Thursday, 15 November 2012

Uji Kompetensi Gravimetri

Bismillaahirrahmanirrahiim

 
                                     SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMAK
                          Jl. Alai Pauh V Kel. Kapalo Koto Kec. Pauh – Telp. (0751) 777703, fax. (0751) 777702
                                                                                            P A D A N G


LAPORAN PRAKTIK UJI KOMPETENSI
UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMAK PADANG



NAMA OBJEK     : Penetapan Kadar Al dalam Tawas

IDENTIFIKASI SAMPEL
Jenis sampel                                 : Padatan
Bentuk sampel                              : Kristal
Warna sampel                               : Putih
Jumlah sampel                             : 1.000 gram
Jumlah sampel yang dibutuhkan  : 0,5000 gram


Nama Praktikan                            : Wimvy Nurbahri
Nomor Ujian Nasional                   : 01 – 910 – 124 - 5
Tanggal Praktikum                       : 29 Februari 2012
Tanggal Selesai                            : 29 Februari 2012

                                                                                    
A.   TUJUAN
      Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui cara menentukan kadar Al dalam tawas.
2.    Untuk mengetahui prinsip kerja dari penetapan kadar Al dalam tawas.
3.    Untuk menentukan jumlah kadar Al yang terdapat dalam tawas.


B.   TEORI DASAR
      Analisis gravimetri adalah suatu cara penentuan unsur atau senyawa berdasarkan kepada berat di mana unsur yang akan ditentukan diisahkan dulu serta diubah menjadi senyawa tertentu dan murni kemudian baru ditimbang.
      Analisis gravimetri dapat dikerjakan beberapa cara, yaitu :
1.    Cara evolusi (penguapan), yaitu analisis kuantitatif dengan penimbangan hasil reaksi berupa gas.
2.    Cara elektrogravimetri, yaitu unsur yang akan ditentukan diendapkan dengan arus listrik.
3.    Cara pengendapan, yaitu senyawa atau unsur yang akan ditentukan, direaksikan dengan pereaksi tertentu sehingga terbentuk senyawa yang mengendap, endapan dipisahkan dan dikeringkan serta ditimbang sampai berat konstan dan endapan harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Adapun syarat-syarat endapan cara pengendapan ini adalah  sebagai berikut :
1.    Dalam bentuk senyawa yang tetap
2.    Mudah dipisahkan dari larutannya
3.    Semurni mungkin
4.    Tidak mudah larut
      Dalam praktikum ini digunakan sample tawas (Al2(SO4)3.K2SO4.24H2O). Prinsip dasar analisis dari penetapan kadar aluminium dalam tawas ini adalah larutan garam Al panas diendapkan dengan larutan NH4OH sehingga terbentuk gel atau selai putih yang kemudian dipijarkan sehingga membentuk Al2O3 yang berwarna hitam coklat. Kemudian ditimbang endapan hingga mencapai bobot konstan. Ada beberapa langkah kerja yang harus dilakukan pada metode gravimetri cara pengendapan, yaitu :
a.    Pelarutan, yaitu usaha untuk mengubah contoh yang berupa padat menjadi bentuk larutan.
b.    Pengendapan, yaitu terbentuknya partikel yang tidak larut dari reaksi kimia dalam larutan.
c.    Penyaringan, yaitu proes pemisahan cairan dari suatu padatan dengan menuangkan campuran melalui saringan yang halus.
d.    Pencucian, yaitu usaha yang bertujuan untuk menghilangkan ion-ion yang melekat pada endapat akibat kopresipitasi.
e.    Pengeringan atau pemijaran, yaitu usha yang bertujuan untuk menghilngkan air yang melekat pada endapan. Pemijaran juga bertujuan untuk mengubah endapan menjadi bentuk stabil.
f.     Penimbangan, setelah didinginkan endapan ditimbang dengan cawn poselen dalam kedaan tertutup, dilakukan hingga didapatkan bobot tetap dengan melakukan pemijaran kembali.

C.   REAKSI KIMIA
1.   Reaksi Penetapan Kadar Aluminium (Al)
      Al2(SO4)3.K2SO4.24H2O                  Al2(SO4)3 + K2SO4 + 24H2O
      Al2(SO4)3 + 6NH4OH                Al(OH)3     + 3(NH4)2SO4
      2Al(OH)3                Al2O3   + 3H2O 

2.   Reaksi Pencucian
      2NH4NO3 + SO4-2                (NH4)2SO4 + HNO3
      2NH4NO3 + Cl-                  NH4Cl + HNO3

3.   Reaksi Uji Sulfat dan Uji Klor
      BaCl2 + SO4-2                BaSO4   + Cl2
      AgNO3 + Cl-                  AgCl     +  NO3

D.   PROSEDUR KERJA
a. Alat
No
Nama Alat
Kapasitas
Jumlah
A
ALAT GELAS


1
Erlenmeyer
250 mL
1 buah
2
Corong

1 buah
3
Batang pengaduk

1 buah
4
Tabung reaksi
10 mL
2 buah
5
Gelas piala
250 mL
8 buah
6
Gelas piala
500 mL
3 buah
7
Gelas piala
1000 mL
2 buah
8
Pipet tetes

9 buah
9
Cawan Porselen
30 mL
1 buah
10
Lampu spritus

1 buah
11
Gelas ukur
50 mL
4 buah




B
ALAT NONGELAS


1
Botol semprot

1 buah
2
Botol timbang

1 buah
3
Neraca analitik

1 buah
4
Kompor gas

1 buah
5
Penangas air

1 buah
6
Standar

1 buah
7
Klem

1 buah
8
Oven

1 buah
9
Furnace

1 buah
10
Desikator

1 buah
11
Tang cawan

1 buah




C
ALAT PENUNJANG


1
Ruang asam

1 buah
2
Masker

1 buah
3
Jas Laboratorium

1 buah
4
Sepatu Laboratorium

1 pasang
5
Sarbet

1 buah
6
Sarung Tangan

1 pasang
7
Gegep

1 buah

b. Bahan
No
Nama Bahan
Konsentrasi
Satuan
Jumlah / volume
1
Tawas


100 mL
2
HCl
4
N
10 mL
3
NH4Cl
2
N
10 mL
4
Indikator MM
1
%
10 mL
5
NH4OH
2
N
100 mL
6
NH4NO3
2
%
250 mL
7
Aquades


1000 mL
8
HNO3
4
N
10 mL
9
AgNO3
0,1
N
10 mL
10
BaCL2
0,5
N
10 mL
11
Spritus


100 mL
12
Kertas Saring whatman


2 lembar
13
Kertas Koran


2 lembar
14
Kertas putih


2 lembar

c.   Cara Kerja
  1. Ditimbang dengan teliti ± 0,5000 gram sample tawas dan dilarutkan dengan aquades dengan menggunakan gelas piala 250 mL, dipaskan volume larutan hingga 100 mL.
  2. Diasamkan dengan 4-5 tetes HCl 4N.
  3. Kemudian larutan contoh dipanaskan sampai mendidih.
  4. Ditambahkan 10 mL larutan NH4Cl 2 N dan 3 tetes indicator MM.
  5. Larutan berwarna merah ini diendapkan dengan NH4OH 2 N sampai pengendapan sempurna (warna larutan berubah menjadi kuning).
  6. Dididihkan selama 2 menit, endapan disaring dengan menggunakan kertas saring tidak berabu dan dicuci dengan larutan NHNO3 2 % sampai bebas klor dan sulfat.
  7. Endapan dimasukkan ke dalam cawan porselen yang seudah diketahui bobotnya.
  8. Diarangkan dan diabukan dengan furnace pada suhu 1000oC selama 15 menit.
  9. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai didapatkan bobot konstan (Al2O3).

Uji Sulfat

  1. Diisi tabung reaksi I dengan ¼ saringan terakhir dipanaskan dengan beberapa tetes larutan HCl 4 N.
  2. Diisi tabung reaksi II dengan 1-2 mL larutan BaCl 0,5 N, lalu dipanaskan.
  3. Dituangkan tabung reaksi II ke dalam tabung reaksi I, bila cairan menjadi keruh menunjukkan sulfat masih ada. Dilanjutkan pencucian hingga bebas sulfat.

Uji Klor

  1. Diisi tabung reaksi dengan ¼ saringan terakhir.
  2. Diasamkan dengan HNO3 4 N dan beberapa tetes AgNO3 0,1 N.
  3. Jika terbentuk endapan putih berarti masih ada klor. Maka, dilanjutkan pencucian sampai bebas klor.

d. Pengamatan
Tawas              berbentuk kristal
Tawas + aquades                larutan bening
Tawas + aquades + HCl              larutan bening
Tawas + aquades + HCl               + NH4Cl             bening + indicator MM              
Larutan merah + NH4OH                 Larutan kuning               terbentuk endapan Ca (gel)
Endapan diarangkan               hitam               dipijarkan dalam furnace                   
Hitam coklat
Abu               putih












E.    DATA DAN PEMBAHASAN
a.   Data Penimbangan Sampel
Sampel
Berat Botol Timbang Kosong
Berat sample yang akan ditimbang
BBTK + Berat Sampel
Tertimbang
Berat sample sebenarnya
1
6,0095 g
0,5000 g
6,5095 g
6,5097 g
0,5002 g

b. Data penimbangan Cawan Porselen
Penimbangan
Berat cawan kosong
Berat cawan + setelah dipanaskan
Berat Abu contoh
1
34,5985 g
34,6488 g
0,0503 g

c. Penetapan Kadar Al dalam Tawas

Ar Al          = 27
Mr Al2O3   = 2(27) + 3(16)
                  = 54 + 48
                  = 102
Fk              =  =  = 0,53

Kadar Al    = 100%
                  =
                  = 5,33 %

d.   Pembahasan
      Endapan Ca yang berbentuk seperti gel sulit dilakukan enap tuang, karena endapannya melayang-layang di dalam larutan. Sehingga tidak dienaptuangkan.
Dan dalam pencucian endapan Ca dilakukan harus sebersih mungkin. Karena terjadinya kopresipitasi (melekatnya ion-ion lain pada endapan yang diinginkan) pada sample dapat mempengaruhi hasil penimbangan setelah dipijarkan di dalam funace.

F.    KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kadar Al dalam tawas adalah sebesar 5,33 %.

G.   DAFTAR PUSTAKA
Chon, Ahmad. 1981. Penuntun Kimia Analisis Jumlah I. Jakarta : Pusdiklat Departemen Perindustrian.
Haryadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Yeniza. 2005. Analisis Gravimetri. Padang : SMAK.
Zulkarnaen, Abdul Karim. 1991. Kimia Analisis Kuantitatif. Yogakarta : Departemen Perindustrian Sekolah Menengah Teknologi Industri.













Menyetujui,                                                                      Padang, 29 Februari 2012
Penguji Eksternal,                   Penguji Internal,                                 Praktikan,


Nelvi Irawati, S.Si.                             Yulia Arsiyelis, S.Si.,M.T.                    Wimvy Nurbahri
NIP.                                  NIP.                                                       NUN. 019101245



2 comments:

  1. Bagus Winvy, ternyata melek teknologi juga. Sukses selalu yah dan terus rajin belajar..

    ReplyDelete