SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN – SMAK
Jl. Alai Pauh V
Kel. Kapalo Koto Kec. Pauh – Telp. (0751) 777703, fax. (0751) 777702
P A D A N G
LAPORAN PRAKTIK UJI KOMPETENSI
UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
– SMAK PADANG
NAMA OBJEK : Pengujian Besi pada Air dengan metode spektrofoto metri
IDENTIFIKASI SAMPEL
Jenis
sampel : Cairan
Bentuk
sampel : Cair
Warna
sampel : Bening
Jumlah
sampel : 1.000
mL
Jumlah
sampel yang dibutuhkan : 25 mL
Nama Praktikan :
Wimvy Nurbahri
Nomor Ujian Nasional : 01 – 910 – 124 - 5
Tanggal Praktikum : 1 Maret 2012
Tanggal Selesai : 1
Maret 2012
A.
TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui cara menentukan kadar Fe dalam air dengan metode spektrofotometri
UV-Vis secara Orto-Penantrolin.
2. Untuk
mengetahui prinsip kerja dari penentuan kadar Fe dalam air dengan metode
spektrofotometri UV-Vis secara Orto-Penantrolin.
3. Untuk
menentukan nilai absorban dan kadar Fe yang terdapat dalam Tawas Ferri Ammonuim
Sulfat.
4. Dapat
menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis sesuai SOP.
B.
TEORI
DASAR
Spektrofotometri
adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan konsentrasi
larutan sample yang berwarna dengan menggunakan sinar polikromatis sebagai
sumber sinar dan detector sebagai perangkat listrik. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer.
Prinsip alat spektrofotometer ini adalah
sumber sinar yang memiliki sinar polikromatis dikumpulkan dan diubah menjadi
sinar monokromatis, lalu sinar yang diteruskan diserap oleh kuvet yang berisi
larutan sample berwarna dan diteruskan menuju detector. Di dalam detector
signal analitik diubah menjadi signal listrik. Sehingga terbaca pada alat baca
berupa nilai absorban dan transmitan. Berdasarkan berkas sinar yang
ditangkapdetektor, spektrofotometer terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Spektrofotometer
Single Beam, yaitu spektrofotometer yang menerima satu berkas sinar yang
dilepaskan sample.
2. Spektrofotometer
Duble Beam, yaitu spektrofotometer yang menerima dua berkas sinar yang
dilepaskan sample.
Dalam praktikum ini, indicator yang akan
ditentukan adalah Fe+2. Besi (II) akan mudh bereaksi dengan
orto-penantrolin. Tetapi sulit atau tidak baik bereaksi dengan menggunakan
KSCN. Oleh karena itu, digunakan orto-penantrolin sebagai zat pengompleks larutan
besi (II) ini.
Prinsip dari pengujian besi (II) dalam air secara Orto-Penantrolin ini adalah
Fe+3 yang terdapat di dalam air direduksi dengan asam pekat sehingga
membentuk Fe+2. Lalu F+2 yang terbentuk diberi zat
pengmpleks orto-penantrolin sehingga larutan berwarna merah bata. Kemudian
larutan sample ini diukur dengan alat spektrofotometer UV-Vis dengan panjang
gelombang 510 nm.
C.
REAKSI
KIMIA
2Fe + 3H2SO4
+ 6H+ 2Fe+3 + 3SO4 + H2O
4Fe + 10H+ + NO3- 4Fe+2 +NH4
+ 3H2O
Fe + 4NO3 + 3H+ Fe+3
+ 10NO + H2O
2Fe+3 + 4NH2OH
+ 2OH- 2 Fe+2
+ N2 +4H2O
Fe+2 + 1,10
penantrolin Fe+2
D.
PROSEDUR
KERJA
a. Alat
No
|
Nama
Alat
|
Kapasitas
|
Jumlah
|
A
|
ALAT
GELAS
|
|
|
1
|
Labu
ukur
|
100 mL
|
2 buah
|
2
|
Labu
ukur
|
50 mL
|
6 buah
|
3
|
Pipet
Gondok
|
10 mL
|
1 buah
|
4
|
Gelas
Piala
|
250 mL
|
2 buah
|
5
|
Pipet
tetes
|
|
2 buah
|
6
|
Buret
|
50 mL
|
1 buah
|
7
|
Gelas
ukur
|
100 mL
|
1 buah
|
8
|
Gelas
Piala
|
1000 mL
|
3 buah
|
9
|
Pipet
Takar
|
10 mL
|
2 buah
|
10
|
Pipet
gondok
|
25 mL
|
1 buah
|
11
|
Gelas
piala
|
500 mL
|
1 buah
|
|
|
|
|
B
|
ALAT NONGELAS
|
|
|
1
|
Botol
semprot
|
|
1 buah
|
2
|
Neraca
analitik
|
|
1 buah
|
3
|
Bola
hisap
|
|
1 buah
|
4
|
Standar
|
|
1 buah
|
5
|
Klem
|
|
1 buah
|
6
|
Spektrofotometer
Uv-Vis
|
|
1 buah
|
|
|
|
|
C
|
ALAT PENUNJANG
|
|
|
1
|
Lemari
Asam
|
|
1 buah
|
2
|
Jas
Laboratorium
|
|
1 buah
|
3
|
Sepatu
Laboratorium
|
|
1 pasang
|
4
|
Masker
|
|
1 buah
|
5
|
Sarung
tangan
|
|
1 pasang
|
|
|
|
|
b. Bahan
No
|
Nama
Bahan
|
Konsentrasi
|
Satuan
|
Jumlah
/ volume
|
1
|
Aquades
|
|
|
1,5 L
|
2
|
(NH4)2.Fe(SO4)2.6H2O
|
|
|
1 gram
|
3
|
H2SO4
|
|
|
5 mL
|
4
|
HNO3
|
|
|
8 mL
|
5
|
CH3COOH
|
|
|
6 mL
|
6
|
NaCH3COO
|
|
|
6 mL
|
7
|
Hidroksilamin-HCl
|
|
|
25 mL
|
8
|
Orto-Penantrolin
|
|
|
6 mL
|
9
|
Kertas
Koran
|
|
|
4 lembar
|
10
|
Kertas
pH universal
|
|
|
2 buah
|
11
|
Sampel
(air)
|
|
|
25 mL
|
c. Cara
Kerja
Persiapan Contoh Uji
1. Dipipet
25 ml sample air dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
2. Larutan
sample ditambahkan 2 mL asam sulfat p.a dan 3 mL HNO3 p.a.
3. Ditambahkan
4 mL hidroksilamin-HCl 10 % dan 2 mL orto-penantrolin 0,25 %.
4. Ditepatkan
dengan aquades hingga tanda tera dan dihomogenkan.
Pembuatan Larutan Induk Fe 100 mg/L
1. Ditimbang
tawas ferriammonium sulfat untuk membuat lrutan induk Fe 100 ppm dalam sebanyak
500 mL, dilarutkan dengan sedikit air suling ke dalam labu ukur 500 mL.
2. Larutan
induk tersebut ditambahkan 10 mL H2SO4 p.a.
3. Ditepatkan
larutan dengan aquades hingga tanda tera dan dihomogenkan.
Pembuatan Larutan Intermediet Fe 10 mg/L
1. Dipipet
10 mL larutan induk besi Fe 100 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL.
2. Ditepatkan
dengan air suling sampai tanda tera dan dihomogenkan.
Pembuatan Deret Standar Logam Fe
1. Dipipet
larutan intermediet besi 10 mg/L untuk membuat larutan standar Fe dengan
konsentrasi 0; 1; 2; 3; 4; 5 mg/L dalam labu ukur 50 mL.
2. Ditambahkan
2 mL asam asetat 10 % atau Natrium asetat 10 % pH 2,5 ± 1,0 (tiap-tiap deret
standar).
3. Ditambahkan
masing-masing deret standar dengan 4 mL hidroksilamin-HCl 10 % dan 2 mL
orto-penantrolin 0,25 %.
4. Ditepatkan
hingga tanda tera dan dihomogenkan.
Pembuatan Kurva kalibrasi Standar Fe
1. Dioptimalkan
alat spektrofotometer uv-vis sesuai petunjuk penggunaan alat.
2. Diukur
masing-masing laruta standar yang telah dibuat pada panjang gelombang 510 nm.
3. Dibuat
kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi dan dilanjutkan
dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan.
d. Pengamatan
Sampel air bening
Air + H2SO4
+ HNO3 Larutan
bening
Larutan bening +
hidroksilamin-HCl Larutan
bening
Larutan bening +
orto-penantrolin merah
bata
Tawas Ferriammonium
sulfat kristal putih
Tawas Ferriammonium sulfat +
aquades + H2SO4 larutan bening
Tawas Ferriammonium sulfat +
hidroksilamin larutan bening
Larutan bening +
orto-penantrolin Larutan
merah bata
E.
DATA
DAN PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengukuran Deret Standar dan
Sampel
No
|
Volume
Larutan Induk
|
Konsentrasi
(ppm)
|
Absorban
|
1
|
0 mL
|
0
|
0,0000
|
2
|
5 mL
|
1
|
0,2075
|
3
|
10 mL
|
2
|
0,4008
|
4
|
15 mL
|
3
|
0,5984
|
5
|
20 mL
|
4
|
0,7872
|
6
|
25 mL
|
5
|
0,9454
|
7
|
Sampel 1
|
2,4200
|
0,4598
|
8
|
Sampel 2
|
2,7200
|
0,5171
|
1. Berat Tawas Ferriammonium Sulfat (NH4)2.Fe(SO4)2.6H2O)
yang akan ditimbang 100 ppm
Berat
tawas =[ ] x
=
=
350,125 mg
= 0,3501 g
2. Larutan
Intermediet Fe 10 mg/L
(V1
x N1) larutan induk = ( V2 x N2 )
intermediet
V1 x 100 ppm = 100 mL x 10 ppm
V1 =
10 mL
3. Volume Larutan intermediet untuk
deret standar
1) 0 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 0 ppm
V1 = 0 mL
2) 1 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 1 ppm
V1 = 5 mL
3) 2 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 2 ppm
V1 = 10 mL
4) 3 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 3 ppm
V1 = 15 mL
5) 4 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 4 ppm
V1 = 20 mL
6) 5 ppm
V1 x
ppm = V2 x ppm
V1 x
10 ppm = 50 mL x 5 ppm
V1 = 25 mL
4. Data Pengukuran
No
|
[
]ppm (x)
|
Abs
(y)
|
(x-X)
|
(y-Y)
|
(x-X)2
|
(y-Y)2
|
(x-X)2(y-Y)2
|
1
|
0
|
0,0000
|
-2,5
|
-0,4898
|
6,25
|
0,2399
|
1,2245
|
2
|
1
|
0,2075
|
-1,5
|
-0,2823
|
2,25
|
0,0796
|
0,42345
|
3
|
2
|
0,4008
|
-0,5
|
-0,0890
|
0,25
|
0,0079
|
0,0445
|
4
|
3
|
0,5984
|
0,5
|
0,1086
|
0,25
|
0,0117
|
0,0543
|
5
|
4
|
0,7872
|
1,5
|
0,2974
|
2,25
|
0,0884
|
0,4461
|
6
|
5
|
0,9454
|
2,5
|
0,4556
|
6,25
|
0,2075
|
1,1390
|
N = 6
|
X = 2,5
|
Y = 0,4898
|
∑= 0
|
∑= 0
|
∑=17,5
|
∑=0,6350
|
∑=3,33185
|
A B C
R == = 0,9995
B = = = 0,19
Tabel pengukuran sample
No
|
Sampel
|
Absorban (x)
|
(x-X) (A)
|
(x-X)2
|
1
|
1
|
0,4598
|
-0,0286
|
0,0008
|
2
|
2
|
0,5171
|
0,0286
|
0,0008
|
|
N=
2
|
X=
0,48845
|
∑=0
|
0,0016
|
SD
Sampel = == 0,0283
Cx1
= = = 2,4200 ppm
Cx2
= = = 2,7200 ppm
Rata-rata Cx == 2,57 ppm
Y = a + bX
0,4898 = a + 0,19(2,5)
0,4898 = a + 0,4750
a = 0,0148
y1 = a + bx1
y1 = 0,0148 + 0,19(0)
y1 = 0,0148 (0; 0,0148)
y2 = a + bx2
y2 = 0,0148 + 0,19(1)
y2 = 0,2048 (0; 0,2048)
y3 = a + bx3
y3 = 0,0148 + 0,19(2)
y3 = 0,3948 (0; 0,3948)
y4 = a + bx4
y4 = 0,0148 + 0,19(3)
y4 = 0,5848 (0; 0,5848)
y5 = a + bx5
y5= 0,0148 + 0,19(4)
y51 = 0,7748 (0; 0,7748)
y6= a + bx6
y6= 0,0148 + 0,19(5)
y6= 0,9648 (0; 0,9648)
Kadar
Fe =
=
= 1,028 %
F.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan didapatkan kada Fe dalam tawas feriammonium sulfat adalah sebesar 1,028
%.
G.
DAFTAR
PUSTAKA
Basset, j. Rc. Denney, G.H.
Jeffery-J, Mendham. 1994. Buku ajar Vogel
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
London :
Kedokteran London.
www.
chem.-is-try.org
Menyetujui,
Padang, 1
Maret 2012
Penguji
Eksternal, Penguji
Internal, Praktikan,
Syahrul Akmal Sylvi, S.T, M.Si. Wimvy Nurbahri
NIP. NIP. NUN.
019101245
No comments:
Post a Comment