Translate

Thursday 5 April 2012

Ahli Kesehatan yang Termahsyur dalam Islam

Bismillaahirrahmanirrahiim

Panteon ahli kesehatan dan spesialis medis Muslim yang terkenal amat banyak, dan sedikitnya dua darinya, yaitu al-Razi dan Ibnu Sina, pantas disejajarkan dengan ahli kesehatan termahsyur dari segara zaman. Al-Razi, yang dikenal di Barat dengan nama Latin Rhazes, dilahirkan di kota Rayy di Persia pada abad ke-9. Ia merupakan ahli kimia sewaktu masih muda, selanjutnya memiliki pengalaman yang memadai dalam berbagai kegiatan medis untuk menjadi terkenal di seluruh Asia Barat, tempat ia menarik banyak pelajar dan pasien. Seperti sebagian besar tokoh intelektual dan ilmiah Muslim lainnya, al-Razi juga seorang diplomat: separuh dari hampir 200 karya tulis dan risalah utamanya berkaitan dengan pengobatan, sisanya meliputi berbagai subyek, termasuk teologi, filsafat, matematika, astronomi, sains alam dan kimia. Judul-judul beberapa naskahnya menunjukkan bahawa ia seorang psikolog praktis, selain seorang realis yang suka humor : Tentang Fakta bahwa Tabib yang paling Ahli Sekalipun tidak Dapat Mengobati Seluruh Penyakit, dan Kenapa Orang Suka Dukun dan Klinik daripada Tabib hli adalah beberapa karyanya tersebut.

Salah satu karya tulis al-Razi yang terkenal adalah, Tentang Cacar dan Campak, yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan kemudian ke dalam bahasa inggris dan bahasa barat lainnya, mengalami cetak ulang hingga edisi ke-40 antara abad ke-15 dan ke-19. Al-Razi barangkali merupakan ahli klinis yang paling termahsyur di abad pertengahan, dan karyanya yang paling penting, Al-Hawi (Kitab yang Lengkap), adalah salah satu naskah pengobatan paling lengkap yang ditulis oleh seorang dokter sebelum abad ke-19. Keduapuluhtiga volume karyanya tersebut merupakan suatu ensiklopedia pengetahuan medis Yunani, Timur dekat pra-islam, syiria, India dan Arab.
Karya ini menunjukkan sebagian kontak sang pengarang sebelumnya dan kemudian mengemukakan pendapatnya sendiri tentang hal-hal yang dibicarakan tersebut, biasanya dimulai dengan frase "namun saya berpendapat ...." atau "bagi saya...." Karya-karya tulisnya meliputi banyak sekali subyek-subyek medis, termasuk pembedahan, pengobatan klinis, penyakit-penyakit kulit dan tulang, sendi, diet, dan hiegienis. Karyanya bersifat praktis dan menggunakan pemikiran rasional, indenpenden dan kritis terhadap kecenderungan membabi buta mengikuti tradisi, baik sekuler atau religius.

Tokoh yang menonjol lainnya, Ibnu Sina, yang dikenal di barat dengan nama Avicenna, dilahirkan pada abad ke-10 di Bukhara di wilayah Asia Tengah. Dia juga menguasai berbagai subyek seperti al-Razi. Selain terkenal sebagai filosof, ia juga dianggap sebagai penulis muslim yang termahsyur di bidang medis. Ensiklopedianya yang berjudul Al-Qanun (The Canon) melingkupi seluruh pengetahuan Yunani berikut penafsiran dan kontribusi dalam bahasa Arab. Terbagi dalam lima buku, Al-Qanun membahas topik - topik medis umum seperti anatomi, penyakit, ilmu kesehatan, dan kebersihan, zat-zat pengobatan sederhana, kelainan pada tangan dan kaki, kondisi umum seperti demam, tumor, patah tulang, bahkan masalah-masalah kecantikan.

Dengan keyakinan bahwa pengobatan merupakan seni menghilangkan rintanagan menuju fungsi alam yang normal, Ibnu Sina memperluas konsepnya hingga mencakup studi tentang peilaku manusia dan oleh karenanya ia dianggap sebagai pionir dalam psikologi. Seperti yang terdapat dalam karyanya, Al-Qanun, ia meneliti berbagai aspek kesejahteraan manusia yang seringkali kita anggap hanya kepedulian masa modern, seperti lingkungan, pengobatan kanker, dan psikoterapi, bahkan ia memberikan saran kepada orang-orang yang menderita pedihnya cinta, ia memahami hubungan dekat antara keadaan emosi dan fisik. Dan ia yakin bahwa dari seluruh latihan untuk kesehatan "musik lebih baik". Saran bijak dari ahli kesehatan yang luar biasa ini tentunya mendapatkan banyak penghargaan.

2 comments: