Translate

Sunday 5 July 2015

Teruntuk Teman Sejatiku

Bismillaahirrahmanirrahiim

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh Wamaghfiratuh Waridhwaanuh...

Teman, semoga keadaanmu baik-baik saja... Alhamdulillaah, aku pun di sini juga baik-baik saja. Teman, tak terasa, sudah banyak perjuangan hidup yang kita alami bersama. Suka, duka, senang maupun kesedihan.. Perjuangan sejati yang tidak akan pernah didapati dan dirasakan oleh ramainya dunia ini.
Teman, karenamulah diriku seperti ini, seperti bintang yang bersinar dan seperti sang juara hati. Sesuai dengan apa yang kau katakan dulu...
Teman, DIRIMU ADALAH ORANG YANG HEBAT, aku bangga padamu. :-) Karena dirimu telah menjadikan orang lain menjadi HEBAT.
Hari berganti hari, tahun berganti tahun, hingga akhir waktunya, semakin dekat perpisahan itu terasa. Perpisahan yang tidak ku ketahui kapan kita bisa bertemu. Tatkala diriku mendengar informasi tentang  hal itu. Jantungku berdetak lebih kencang. Rasa takut, bahagia, senang, kehilangan bercampur aduk.
Teman, terima kasih atas semua nasehat yang telah kau berikan padaku. Nasehat itu akan ku dengar, ku lakukan, dan ku jalani... Teman, diriku akan berjuang. Berjuang untuk diriku, keluargaku dan juga untukmu... Dirimu selalu berkata padaku, senyum, syukur, do'a dan usaha adalah kekuatan hidup yang terbesar. Serta dirimu tidak bosan-bosannya mengingatkanku agar diriku selalu MENJAGA KESEHATANKU, KEMULIAANKU DAN KEHORMATANKU.
Teman.. Ingin diriku bertemu denganmu lagi. Sebelum dekatnya perpisahan itu....
Teman sejatiku, "holong do rohakku tuho" :-)

Wassalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh...

2 comments:

  1. Apa diriku akan menjalani hukuman ini seumur hidup, wahai seorang yang pernah menjadikanku sebagai "Teman Sejatiku"...???

    ReplyDelete
  2. Entah apa hal yang bisa membuat kita saling mengenal lagi, setelah diriku menerima telponmu (Sabtu 5 Maret 2016) dan merasakan sakitmu lewat sikapmu padaku, TERIMA KASIH…
    Diriku akan pulang ke Sibolga 2 hari lagi, selamat tinggal teman sejatiku, calon guru mengajiku, calon temanku menuju surga-nya ALLAH, dengan limpahan dosaku…
    25 Nov 2015 diriku menelpon Zahra dan mengikhlaskannya tuk mencari teman hidup yang lain…Itu karena diriku terbiasa hidup denganmu, berteman denganmu, di jalan Sang Maha Rahim sejak 2012, tapi karena kita berbeda, padahal kita tujuan kita sama, tempat berpisah kita pun di depan masjid, di depan Rumah-nya ALLAH…
    MAAF, MAAF, MAAF, diriku mengerti jika rasa sakit dan bara emosi masih terpendam hebat di hatimu, hingga dalam kondisi perubahan dan kesadaranku setelah perjalanan ke Bengkulu (37 hari) diriku harus siap menerima rasa sakitmu…
    Jangan pernah tanya apakah diriku pria baik, setia pada 1 orang saja atau menyayangimu karena ALLAH…Cukup dirimu ingat dan pendam bahwa, diriku makhluk yang jahat, hina dan tak perlu dapat ikhlas maafmu…
    Diriku akan berdo`a tuk bahagiamu, baiknya memang kita tidak lagi mengenal selama ribuan tahun…Diriku akan DIAM …
    Kita ditakdirkan bertemu 2012, Maaf kan diriku tuk semuanya sakit yang terasa olehmu…
    Anggap saja tulisan ini tidak pernah ada, hanya tersampaikan oleh angin...
    Wassalaamu`alaikum…

    ReplyDelete