Bismillaahirrahmanirrahiim
Apa itu Urin ?
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan
oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi
urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa
spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori.
Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Berikut Kandungan urine:
pH
Individu normal mempunyai julat pH antara 5.0 hingga 7.0. Faktor yang mempengaruhi pH urin seseorang individu adalah pemakanan harian, tempoh selepas pengutipan sampel, infeksi saluran urinari dan ketakseimbangan hormonal.
Glukosa
Ujian saringan kehadiran glukos dalam urin adalah petanda seseorang individu itu mempunyai penyakit diabetes melitus. Namun demikian, kehadiran glukos dalam urin individu yang normal mungkin berlaku dalam individu yang mempunyai ambang glukos rendah; keadaan yang dikenali sebagai glukosuria.
Keton
Keton adalah hasil sampingan daripada metabolisma lemak dan dikumuhkan dalam urin. Keton biasanya hadir dalam pesakit diabetes mellitus kerana sel-sel badan tidak dapat menggunakan glukos sebagai sumber tenaga secara efektif.
Darah
Kehadiran darah dalam urin; hematuria;mungkin berpunca dari ginjal, saluran urinari atau pundi kencing. Hematuria dengan kesakitan adalah satu petanda kehadiran batu karang dalam salur urinari. Namun demikian, kehadiran darah dalam perempuan semasa haid biasanya dianggap normal.
Protein
Kandungan protein meningkat dalam individu yang mengalami infeksi saluran urinari, individu yang mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes mellitus dan penyakit ginjal.
Specific Graviti (S.G.)
S.G. adalah indikasi daya pemekatan dan perkumuhan ginjal. Individu normal mempunyai julat S.G. antara 1.015 hingga 1.030.
Mikroskopi
Permeriksaan kandungan urin di bawah mikroskop.
Sel Darah Putih (SDP)
Hitungan kurang dari 5 dalam satu HPF dianggap normal. Peningkatan SDP dan kehadiran bakteria dalam urin adalah berhubungkait dengan infeksi saluran urinari.
Ujian kultur perlu dilakukan untuk menentukan jenis bakteria dan antibiotik yang perlu diberikan.
Sel Darah Merah (SDM)
SDM menandakan kehadiran darah dalam urin.
Sel Epithelia
Hitungan lebih dari 10 dalam satu HPF adalah indikasi infeksi saluran urinari.
Casts
Kehadiran cast granular mungkin menandakan kegagalan fungsi ginjal. Cast hialin boleh hadir dalam urin individu normal selepas senaman berat atau individu yang mengamalkan pemakanan diet kaya protein.
Kristal
Kristal urin yang biasa dilihat adalah kristal asid urik dan kalsium oksalat. Kehadiran kristal triple phosphate menandakan kemungkinan besar kehadiran batu karang ginjal.
Komposisi Urin
Urin terdiri dari air dengan
bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut,
dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul
pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan
berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar
tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.
Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang
baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah
suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita
diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Fungsi Urin
Fungsi utama urin adalah untuk
membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.
Anggapan umum menganggap urin
sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin
tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga
urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran
kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau
yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang
steril.
Urin dapat menjadi penunjuk
dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang
bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna kuning
pekat atau cokelat.
Proses Penyaringan (Filtrasi) urin dalam ginjal:
1. Darah
masuk ke Ginjal melalui Pembuluh Darah
2. Di
dalam Ginjal, Darah akan disaring lagi di bagian Korteks:
a.
Disaring di bagian Glomerulus. Hasilnya disebut Urin Sekunder
b. Urin
Primer akan dialirkan lagi ke Tubulus Proksimal untuk disaring lagi.
Bagian-bagian yang masih bermanfaat akan disalurkan lagi ke dalam darah,
sedangkan yang sudah tidak bisa dipakai lagi akan dibuang dalam bentuk Urine
Sekunder.
c. Urin
Sekunder akan di alirkan ke Tubulus Distal, untuk selanjutnya dikumpulkan di
Tubulus Kolektikus.
d. Dari
Tubulus Kolektikus Urin Sekunder akan dibuang ke rongga ginjal.
Proses Terbentuknya urin
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus
kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna,
misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi
saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut
reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan
mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan
dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih
melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah
penuh dengan urne, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan
rasa ingin buang air kecil atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4
persen dan 96 persen air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai
berikut :
a. Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
a. Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
b. Zat warna empedu yang member
warna kuning pada urine
c. Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan, hormone dan zat kimia yang berasal dari makanan.
d. Garam-garaman khususnya garam dapur.
c. Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan, hormone dan zat kimia yang berasal dari makanan.
d. Garam-garaman khususnya garam dapur.
Banyaknya urin yang dikeluarkan
dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang
mempengaruhi pengeluaran urin dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar
yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine
meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urin sedikit.
Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal.
Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urin. Warna urin
setiap orang berbeda-beda. Warna urin biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan
yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun
biasanya warna urin normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning
pucat.
Semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment