Bismillaahirrahmanirrahiim
Nah readers semuanya, hari ini wimvy akan bercerita tentang sebuah kisah teladan di zaman Rasulullah. Simak ya readers....
Pada suatu hari, ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah Saw. seraya mengadu, "Ya Nabi, saya tidak pernah dapat khusyuk sepenuhnya dalam sholat. Sering kali, aku teringat segala urusan kehidupan ku." Lalu, Nabi Muhammad Saw. menjawab, "Tidak ada orang yang dapat khusyuk sepenuhnya dalan sholat dari awal hingga akhir."
Tiba-tiba Ali bin Abi Thalib menyanggah, "Saya bisa, ya Rasulullah !". "Betulkah itu?", tanya Nabi.
"Betul," jawab Ali dengan yakin.
"Jika engkau dapat khusyuk dengan sempurna dari awal hingga akhir dalam sholat mu, aku akan hadiahkan surban terbaikku untuk mu," sabda Nabi. Ali pun melakukan sholat sunah dua rakaat. Setelah selesai, ia ditanya oleh Nabi, "Bagaimana Ali? Bisa khusyuk dengan sempurna?"
Ali dengan muka murung menjawab, "Rakaat pertama dan kedua, saya khusyuk sekali hingga duduk tasyahud akhir. Ketika mendekati salam, hati saya berubah, teringat akan janjimu. Jadi, rusaklah khusyuk saya."
"Demikianlah dengan yang lain, khusyuk itu diukur oleh Allah sebatas kemampuan manusia. Yang penting, dalam ibadah hendaknya kita mampu seakan-akan melihat Allah. Akan tetapi, jika tidak mampu, asalkan kita ingat bahwa Allah melihat kita, itu sudah memadai," Sabda Rasulullah Saw.
Hehehe, readers muslim sering juga kan gag pernah khusyuk sepenuhnya dalam sholat, sering teringat urusan di dunia kan...? ;-)
Demikian dulu yaa readers, semoga readers semua dapat mengambil inti sari dari kisah di atas.
---Semoga Bermanfaat---
No comments:
Post a Comment