Bismillaahirrahmanirrahiim
Antibiosis (antisimbiosis) juga merupakan suatu bentuk pola kehidupan yang khas. Yaitu bentuk hubungan antara suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup lain yang terhambat pertumbuhannya. Contohnya adalah jamur Penicillium notatum dengan jamur atau bakteri atau organisme lain yang terhambat pertumbuhannya apabila hidup secara bersama-sama. Jamur Penicillum notatum dapat menghasilkan antibiotika penisilin yang banyak dimanfaatkan dalam dunia kedokteran.
Spora Jamur dapat diterbangkan oleh angin. Jika jatuh pada tempat yang lembab atau cocok maka akan tumbuh menjadi jamur muda. Spora tumbuh membentuk benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman seperti jala disebut Miselium. Bentuk serta warna spora pada jamur berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Misalnya :
- Warna hitam biasanya berasal dari Rhizopus sp.
- Warna biru biasanya berasal dari Aspergillus sp.
- Warna hijau kekuningan biasanya berasal dari Penicillim sp.
- Warna merah biasanya berasal dari Monila sitophila (jamur oncom).
Jamur ini ada yang bermanfaat dan ada juga yag merugikan.
Adapun jamur yang bermanfaat adalah :
a. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum menghasilkan zat antibiotika penisilin.
b. Penicillium camemberti dan Penicillium reqoeforti dapat menghasilkan keju sehingga mutunya meningkat.
c. Aspergillus oryzae, digunakan untuk membuat sake yang merupakan minuman khas Jepang.
d. Aspergillus wentii, digunakan dalam proses pembuatan kecap.
e. Rhizopus oryzae, digunakan dalam proses pembuatan tempe.
f. Monila sitophila, digunakan dalam proses pembuatan oncom.
g. Volvaria volvacea (jamur merang = jamur padi) enak dimakan dan disayur.
h. Auricularia polythrica (jamur kuping) juga enak dimakan dan disayur.
Adapun jamur yang merugikan adalah :
a. Aspergilllus plavus dapat menghasilkan racun Aflatoksin. Racun ini, dapat mengganggu rangsangan saraf dan menyebabkan penyakit Aspergillosis.
b. Aspergillus nidulans, terdapat parasit pada telinga manusia dan menyebabkan penyakit otomikosis.
c. Penicillium expansum, dapat merusak buah apel.
Translate
Thursday, 13 September 2012
Sistem Periodik Unsur
Bismillaahirrahmanirrahiim
SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
Pada bagian ini Anda akan mempelajari Sejarah
Perkembangan Sistem Periodik Unsur, Golongan, Periode, dan Sifat Periodik
Unsur. Hingga akhir abad 18, hanya dikenal penggolongan unsur atas logam
dan nonlogam. Sekitar dua puluh jenis unsur yang dikenal pada masa itu tampak
mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Suatu perkembangan baru terjadi pada awal abad
20, yaitu ketika John Dalton mengemukakan teorinya tentang atom. Menurut
Dalton, setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat-sifat tertentu yang
berbeda dari atom unsur lainnya. Salah satu perbedaan antar atom unsur itu
adalah massanya. Akan tetapi, Dalton belum dapat menentukan massa atom.
Sebagaimana diketahui atom mempunyai massa yang
amat kecil. Para ahli pada masa itu belum dapat menentukan massa atom individu.
Sebagai gantinya mereka menggunakan massa atom relatif, yaitu perbandingan
massa antar-atom yang satu terhadap yang lainnya. Metode penentuan massa atom
relatif dikemukakan oleh Berzelius (1814) dari Swedia dan P.
Dulong dan A. Petit (1819), keduanya darl Perancis.
Berzelius maupun Dulong dan Petit menentukan
massa atom relatif berdasarkan kalor jenis unsur. Massa atom relatif merupakan
sifat penting unsur dan merupakan sifat spesifik, karena setiap unsur mempunyai
massa atom relatif tertentu yang berbeda dari unsur lainnya. Dobereiner,
Newlands, Mendeleev, dan Lothar Meyer membuat pengelompokan unsur berdasarkan
massa atom relatif.
PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR
1. Hukum Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang
Dobereiner, seorang professor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa
massa atom relatif Strontium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur
lain yang mirip dengan strontium, yaitu Kalsium dan Barium. Dobereiner juga
menemukan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Karena itu, Dobereiner
mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya Triade. Akan
tetapi, Dobereiner belum berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga
aturan tersebut bermanfaat.
Penggambaran Triade Doberainer adalah sebagai
berikut :
TRIADE
|
Ar
|
Rata-rata Unsur ditengah
|
Kalsium
|
40
|
|
Stronsium
|
?
|
|
Barium
|
137
|
Meskipun gagasan yang dikemukakan oleh Dobereiner
selanjutnya gugur (tidak berhasil), tetapi hal tersebut merupakan upaya yang
pertama kali dilakukan dalam menggolongkan unsur.
2. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1866, John A.R Newlands
seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris mengemukakan bahwa unsur-unsur yang
disusun berdasarkan urutan kenaikan massa atomnya mempunyai sifat yang akan
berulang tiap unsur kedelapan. Artinya, unsur pertama mirip dengan unsur
kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.
Sifat keperiodikan unsur berdasarkan urutan
kenaikan massa atom setiap kelipatan delapan dinamakan hukum oktaf.
Saat itu, baru ditemukan 60 unsur. Gas mulia tidak termasuk dalam pengelompokan
sistem oktaf karena belum ditemukan .
Berikut ini disampaikan pengelompokan unsur
berdasarkan hukum oktaf Newlands, yaitu sebagai berikut :
H
|
F
|
Cl
|
Co/Ni
|
Br
|
Pd
|
I
|
Pt
|
Li
|
Na
|
K
|
Cu
|
Rb
|
Ag
|
Cs
|
Tl
|
Be
|
Mg
|
Ca
|
Zn
|
Sr
|
Cd
|
Ba/V
|
Pb
|
B
|
Al
|
Cr
|
Y
|
Ce/La
|
U
|
Ta
|
Th
|
C
|
Si
|
Ti
|
In
|
Zr
|
Sn
|
W
|
Hg
|
N
|
P
|
Mn
|
As
|
Di/Mo
|
Sb
|
Nb
|
Bi
|
O
|
S
|
Fe
|
Se
|
Ro/Ru
|
Te
|
Au
|
Os
|
Beberapa unsur ditempatkan tidak urut sesuai
massanya dan terdapat dua unsur yang ditempatkan di kolom yang sama karena
kemiripan sifat.
3. Sistem Periodik Mendeleyev
Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich
Mendeleyev seorang ahli kimia berkebangsaan Rusia menyusun 65 unsur
yang sudah dikenal pada waktu itu. Mendeleev mengurutkan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom dan sifat kimianya.
Pada waktu yang sama, Julius Lothar Meyer
membuat susunan unsur-unsur seperti yang dikernukakan oleh Mendeleyev. Hanya
saja, Lothar Meyer menyusun unsur-unsur tersebut berdasarkan sifat fisiknya.
Meskipun ada perbedaan, tetapi keduanya menghasilkan pengelompokan unsur yang
sama.
Mendeleyev menyediakan kotak kosong untuk tempat
unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan, seperti unsur dengan nomor massa
44, 68, 72, dan 100. Mendeleyev telah meramal sifat-sifat unsur tersebut dan
ternyata ramalannya terbukti setelah unsur-unsur tersebut ditemukan. Susunan
unsur-unsur berdasarkan hukum Mendeleev disempurnakan dan dinamakan sistem
periodik Mendeleyev.
Sistem periodik Mendeleev terdiri atas golongan
(unsur-unsur yang terletak dalam satu kolom) dan periode
(unsur-unsur yang terletak dalam satu baris). Tabel sistem periodik
Mendeleyev yang dibuat adalah sebagai berikut :
Periode
|
Gol.I
|
Gol.II
|
Gol.III
|
Gol.IV
|
Gol.V
|
Gol.VI
|
Gol.VII
|
Gol.VIII
|
1
|
H 1
|
|||||||
2
|
Li 7
|
Be 9,4
|
B 11
|
C 12
|
N 14
|
O 16
|
F 19
|
|
3
|
Na 23
|
Mg 24
|
Al 27,3
|
Si 28
|
P 31
|
S 32
|
C 35,5
|
|
4
|
K 39
|
Ca 40
|
? (44)
|
Ti 48
|
V 51
|
Cr 52
|
Mn 55
|
Fe 56, Co 59
|
Ni 59, Cu 63
|
||||||||
5
|
Cu 63
|
Zn 65
|
? (68)
|
? (72)
|
As 75
|
Se 78
|
Br 80
|
|
6
|
Rb 86
|
Sr 87
|
?Yt 88
|
Zr 90
|
Nb 94
|
Mo 96
|
? (100)
|
Ru 104, Rh 104
|
Pd 106, Ag 108
|
||||||||
7
|
Ag 108
|
Cd 112
|
In 115
|
Sn 118
|
Sb 122
|
Te 125
|
I 127
|
?
|
8
|
Cs 133
|
Ba 137
|
?Di 138
|
?Ce 140
|
?
|
?
|
?
|
|
9
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
|
10
|
?
|
?
|
?Er 178
|
?La 180
|
Ta 182
|
W 184
|
?
|
Os 195, Ir 197
|
11
|
Au 199
|
Hg 200
|
Tl 204
|
Pb 207
|
Bi 208
|
?
|
?
|
Pt 198, Au 199
|
12
|
?
|
?
|
?
|
Th 231
|
?
|
U 240
|
?
|
4. Pengelompokan Unsur Berdasarkan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik Mendeleyev dikemukakan sebelum
penemuan teori struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel
penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti
atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa
unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah
neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom
yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda
karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan
oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut.
Jumlah proton digunakan sebagai nomor atom unsur dan unsur- unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom.
Ternyata, kenaikan nomor atom cenderung diikuti
dengan kenaikan massa atomnya.
Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun
berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil
percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Sistem periodik yang
telah dikemukakan berdasarkan percobaan Henry Moseley merupakan sistem periodik
modern dan masih digunakan hingga sekarang.
Sistem periodik unsur modern merupakan modifikasi
dari sistem periodik Mendeleyev. Perubahan dan penyempumaan dilakukan terhadap
sistern periodik Mendeleyev terutama setelah penemuan unsur-unsur gas mulia.
Mendeleyev telah meletakan dasar-dasar yang memungkinkan untuk perkembangan
sistem periodik unsur.
5. Golongan dan Periode Unsur dalam Tabel Sistem Periodik Unsur Modern
Unsur-unsur dalam tabel sistem periodik modern
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Karena sistem periodik yang disusun
berbentuk panjang, maka tabel periodik yang sekarang ini disebut tabel
periodik panjang. Terkadang disebut pula tabel periodik modern,
dikarenakan disusun oleh konsep-konsep yang sudah modern.
Berbeda dengan tabel periodik Mendeleyev, karena
berbentuk pendek, maka sering disebut sistem periodik pendek. Pada sistem
periodik bentuk panjang, sifat unsurnya merupakan fungsi periodik dari nomor
atomnya. Hal ini berarti bahwa sifat unsur tergantung dari nomor atomnya.
Pada tabel periodik bentuk panjang, juga dikenal
istilah periode dan golongan. Penyusunan unsur dengan arah mendatar ke kanan
disebut periode, sedangkan penyusunan unsur dengan arah ke
bawah disebut golongan. Tabel periodik bentuk panjang terdiri
atas 7 periode dan 8 golongan. Adapun
tampilan fisik tabel Sistem Periodik Modern, adalah sebagai berikut eriode dibedakan menjadi periode
pendek dan periode panjang, sedangkan golongan dibedakan menjadi golongan A
(golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Periode pendek mencakup
periode 1 (terdiri dari 2 unsur), periode 2 (terdiri dari 8 unsur) dan periode
3 (terdiri dari 8 unsur). Sedangkan periode panjang mencakup periode 4 sampai
dengan periode 7.
a. Golongan
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern
disusun berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron yang terletak pada
kulit terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang cenderung
sama dan ditempatkan dalam arah vertikal (kolom).
Pada sistem periodik unsur modern, golongan
dibagi menjadi 18 berdasarkan aturan IUPAC. Berdasarkan aturan Amerika, sistem
periodik unsur modern dibagi dua golongan yaitu golongan A dan B. Jadi,
golongan unsur dari kiri ke kanan ialah IA, IIA, 11113, IVB, VB, VIB, VIIB,
VIIIB, IB, 1113, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Umumnya, digunakan
pembagian golongan menjadi A dan B.
Golongan unsur pada sistem periodik unsur modern
mempunyai nama khusus yaitu sebagai berikut :
Golongan
|
Nama Khusus
|
Unsur-unsur
|
|
IA
|
1
|
Alkali
|
Li, Na, K, Rb, Cs,
dan Fr
|
IIA
|
2
|
Alkali Tanah
|
Be, Mg, Ca, Sr, Ba,
dan Ra
|
IIIA
|
13
|
Boron
|
B, Al, Ga, In, dan Tl
|
IVA
|
14
|
Karbon
|
C, Si, Ge, Sn, dan Pb
|
VA
|
15
|
Nitrogen
|
N, P, As, Sb, dan Bi
|
VIA
|
16
|
Oksigen
|
O, S, Se, Te, dan Po
|
VIIA
|
17
|
Halogen
|
F, Cl, Br, I, dan At
|
VIIIA
|
18
|
Gas Mulia
|
He, Ne, Ar, Kr, Xe,
dan Rn
|
b. Periode
Periode unsur pada sistem periodik unsur modem
disusun dalam arah horisontal (baris) untuk menunjukkan
kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit sama.
Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas 7
periode sebagai berikut :
1)
Periode 1 = periode sangat pendek berisi 2 unsur, yaitu H dan He
2)
Periode 2 = periode pendek berisi 8 unsur
3)
Periode 3 = periode pendek berisi 8 unsur
4)
Periode 4 = periode panjang berisi 18 unsur
5)
Periode 5 = periode panjang berisi 18 unsur
6)
Periode 6 = periode sangat panjang berisi 32 unsur
7)
Periode 7 = periode yang unsur-unsurnya belum lengkap berisi 30 unsur
Pada periode 6 termasuk periode sangat panjang,
yaitu berisi 32 unsur.
Golongan IIIB periode 6 berisi 14 unsur dengan
sifat mirip yang dinamakan golongan lantanida.
Begitu juga golongan IIIB periode 7 berisi 14
unsur dengan sifat mirip dinamakan golongan aktinida.
Unsur golongan aktinida dan lantanida biasanya
dituliskan terpisah di bawah. Golongan lantanida dan aktinida disebut golongan
transisi dalam.
6. Penetapan Golongan dan Periode
Golongan dan periode dapat ditentukan dengan cara
menuliskan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron adalah penataan elektron
dalarn atom yang ditentukan berdasarkan jumlah elektron.
Pada konfigurasi elektron, jumlah elektron
valensi menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah kulit yang sudah terisi
elektron (n terbesar) menunjukkan periode.
B. SIFAT LOGAM
Sifat yang dimiliki oleh unsur sangat banyak. Pada bahasan ini, kita hanya akan membahas beberapa sifat dari unsur. Berdasarkan sifat kelogamannya, secara umum unsur dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid (semi logam).
Logam banyak kita jumpai di sekitar kita, contohnya besi, aluminium, tembaga, perak, emas, dan lain-lain. Pada umumnya logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. penghantar panas yang baik;
2. penghantar listrik yang baik;
3. permukaan logam mengkilap;
4. dapat ditempa menjadi lempeng tipis;
5. dapat meregang jika ditarik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatka untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain. Sifat-sifat di atas tidak dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam (non logam).
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur non logam cenderung menangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Jika kita lihat pada tabel periodik unsurnya, unsur-unsur logam berletak pada bagian kiri, sedangkan unsur-unsur non logam terletak di bagian kanan (lihat tabel periodik unsur).
Pada tabel periodik, batas antara unsur-unsur logam dan non logam sering digambarkan dengan tangga diagonal yang bergaris tebal. Unsur-unsur di daerah perbatasan mempunyai sifat ganda. Misalnya logam berilium (Be) dan aluminium (Al), logam-logam tersebut memiliki beberapa sifat bukan logam, dan biasa disebut unsur amfoter. Adapun logam yang berada di sebelahnya (dalam tabel periodik) yaitu Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur non logam yang memilki beberapa sifat logam, dan disebut unsur metaloid.
Sifat yang dimiliki oleh unsur sangat banyak. Pada bahasan ini, kita hanya akan membahas beberapa sifat dari unsur. Berdasarkan sifat kelogamannya, secara umum unsur dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid (semi logam).
Logam banyak kita jumpai di sekitar kita, contohnya besi, aluminium, tembaga, perak, emas, dan lain-lain. Pada umumnya logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. penghantar panas yang baik;
2. penghantar listrik yang baik;
3. permukaan logam mengkilap;
4. dapat ditempa menjadi lempeng tipis;
5. dapat meregang jika ditarik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatka untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain. Sifat-sifat di atas tidak dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam (non logam).
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur non logam cenderung menangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Jika kita lihat pada tabel periodik unsurnya, unsur-unsur logam berletak pada bagian kiri, sedangkan unsur-unsur non logam terletak di bagian kanan (lihat tabel periodik unsur).
Pada tabel periodik, batas antara unsur-unsur logam dan non logam sering digambarkan dengan tangga diagonal yang bergaris tebal. Unsur-unsur di daerah perbatasan mempunyai sifat ganda. Misalnya logam berilium (Be) dan aluminium (Al), logam-logam tersebut memiliki beberapa sifat bukan logam, dan biasa disebut unsur amfoter. Adapun logam yang berada di sebelahnya (dalam tabel periodik) yaitu Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur non logam yang memilki beberapa sifat logam, dan disebut unsur metaloid.
Subscribe to:
Posts (Atom)